Mujahidin Indonesia Yang insya Allah syahid Di Afghanistan

Nama (alias) : SOFYAN
Asal : Tasikmalaya, Jawa Barat
Insyaallah syahiddi : (Dekat Jalalabad), Prov. Nanggrahar – Afghanistan
Tahun : + 1991
Pendidikan : Akademi Militer Mujahidin Afghanistan
Latar Belakang:
Sofyan (begitulah nama aliasnya, nama aslinya = ?), seorang ikhwan yang berasal dari Tasikmalaya yang pada tahun 1989 bersama dengan 2 orang rekannya yang juga berasal dari daerah Jawa Barat berangkat ke Afghanistan, lewat Pakistan.
Dia adalah termasuk salah seorang dari + 30 orang kadet yang belajar di Akademi Militer Mujahidin Afghanistan, yang semula milik sebuah tandzim (organisasi) Al-Ittihad Islamy, pimpinan Syekh Abdur Robbi Rasul Sayyaf.
Latar belakang pendidikannya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA). Pribadinya biasa-biasa saja, bahkan di komunitasnya saat itu dia dikenal sebagai seorang pencanda (periang), banyak bicara dan suka humor.
Ribath Yang Pertama Dan Terakhir:
Pendidikan di Akademi Militer Afghanistan harus dilewati dalam waktu sekitar 18 bulan, dengan 3 semester. 4 bulan dalam setiap semester adalah waktu efektif belajar. Sedang 2 bulan adalah masa liburan. Kebiasaan yang berlaku adalah ketika tiba masa liburan, diadakanlah program Ribath di beberapa daerah perang di Afghanistan. Namun sayang tidak semuanya mendapat giliran untuk diikutkan dalam program tersebut. Biasanya kalau masih duduk di semester pertama hanya mendapat tugas tinggal di Akademi saja selama masa liburan.
Ketika sudah duduk di semester ke-2, dan dia telah menjalani waktu belajar selama 4 bulan kedua, maka tibalah saat masa liburan. Mas’ul Akademi kembali membuat program Ribath. Para kadet dibagi menjadi beberapa kafilah dengan tujuan berbeda, diantaranya ke Logar, Nanggrahar, Ghazni, Turgor. Sedang Asy-Insyaallah syahidtergabung bersama kafilah yang akan berangkat ke daerah Nanggrahar. Kami (saya danbeliau serta beberapa ikhwan) yang berada dalam satu kafilah yang berjumlah + 8 orang berangkat pada permulaan waktu masuk musim panas. Dan biasanya masa liburan itu selalu bertepatan dengan musim panas.
Beliau adalah seorang yang periang suka bercanda, banyak omong. Entah mengapa semenjak berada di jabhah,beliau berubah menjadi seorang pendiam, dan sangat rajinn membaca Al-Qur’an.
Pada suatu saat, ketika sehabis makan siang, beliau berada di dalam gua, sedang membaca Al-Qur’an. Kemudian tiba-tiba dari atas terdengar bunyi suara pesawat (MIG) melintas di atas, yang ketinggiannya cukup tinggi. Lalu secara tiba-tiba menjatuhkan bom.
Gua tempat kami berlindung tertutup asap dan debu. Setelah asap dan debu itu hilang, maka nampaklah Asy-Insyaallah syahidterduduk dengan leher yang hampir terbelah diagonal melintas ke dada, Darah mengucur dari tubuhnya. Kami pun menghampiri dan ternyata beliau meninggal dan semoga syahid dan mendapat balasan yg besar.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda