DIALOG AL-MAQDISIY DENGAN ANSHOR THOGHUT (1)
Aku bertemu dengannya di lorong penjara, lalu aku membuang muka dan menyelesaikan keperluanku, lalu aku kembali dan aku bertemu dengannya lagi ditempat yang sama ketika aku hampir melewatinya tiba-tiba dia berkata: Apa ini….. tidak ada salam…..tidak ada kalam…..??
Dia berkata: …….Apakah aku ini thaghut ha?!!
Aku jawab: Oh… tidak! Kamu harus tahu betul bahwa kami tidak mengatakan kalian itu para thaghut…. Supaya lebih jelas lagi, kalian itu adalah penolong-penolong thaghut, kalian adalah tentara thaghut dan kalian itu pembantu thaghut!
Dia berkata: Demi Alloh Wahai syaikh! Sungguh aku tetap mencintaimu walau apapun yang kamu katakan tentang aku.
Aku jawab: Sedangkan aku, aku telah menipumu jika aku katakan padamu bahwa aku mencintaimu, Tidak!! Demi Alloh aku tidak mencintaimu selama kamu masih memakai baju ini dan selama kamu masih melindungi undang-undang positif ini! akan tetapi Demi Alloh yang tidak ada ilah kecuali Dia sungguh aku menginginkan kamu supaya mendapat kebaikan…. Dan aku berharap kamu mendapat hidayah.
Dia berkata: Wahai syaikh!! Demi Alloh aku juga melakukan shalat dan menbaca Al Qur-aan dan sudah umrah dua kali.
Aku jawab: Sedangkan untuk shalat dan bacaan Al Qur-aanmu serta ibadah-ibadah lainnya maka tidak akan diterima jika tidak dengan adanya tauhid, Alloh Swt berfirman:
“Dan kami hadapkan apa yang telah mereka kerjakan lalu kami jadikan amalan tersebut seperti debu yang berterbangan” (QS.
Bukankah suci (bersih)nya badan dari najis dan dengan wadhu adalah syarat sahnya shalat??
Dia berkata: Ya!
Aku katakan: maka yang paling besar urusannya dalam hal ini adalah syarat dan sebelum syarat. Syarat tauhid adalah “bersihnya jiwa (hati) dari syirik” maka Alloh tidak akan menerima shalat, tidak juga puasa, tidak juga haji dan umrah tanpa adanya syarat ini, untuk itu kamu hendak pergi untuk umrah dengan membawa kesyirikan bersamamu, dan kamu juga akan kembali dengan membawa air zam-zam, siwak, barang-barang dan juga membawa syirik itu, kamu berangkat pergi dan pulang dengan kesyirikan, karena umrah, haji dan amal-amal kebaikan lainnya kadang-kadang dapat menghapus dosa-dosa kecuali syirik itu, maka wajib untuk melepaskan diri darinya dan meninggalkan dari setiap apa saja yang disembah selain Alloh sebelum melakukan shalat, puasa dan haji.
Dia berkata: Syirik Ya syaikh! Antum mengatakan kami ini beribadah kepada selain Alloh!! Walaupun kami tidak shalat untuk selain Alloh!! Haram ya syaikh anda mengatakan kami ini musyrik…. Padahal Rasulullah bersabda: Barang siapa yang mengkafirkan seorang muslim maka dia telah kafir.
Aku jawab: Ya! Mungkin kamu tidak shalat untuk selain Alloh, tidak berpuasa untuk selain Alloh dan tidak berhaji untuk selain Alloh! Akan tetapi kamu mengikuti pembuat syareat, perintah dan larangan secara mutlak dari selain Alloh, maka dari itu ketika kami mengatakan kepadamu bahwa dengan ketaatanmu kepada pemimpin-pemimpinmu pada waktu itulah kamu telah bermaksiat, maka kamu mengatakan: Kami hanya seorang hamba yang mematuhi perintah. Padahal Alloh telah berfirman:
“Apakah tuhan-tuhan yang banyak itu lebih baik apakah Alloh yang Maha Esa lagi maha Perkasa” (QS. Yuusuf: 39)
… sedangkan kamu menjaga, melindungi dan mempertahankan undang-undang positif yang bertentangan dengan syareat Alloh, padahal Alloh Swt telah menyuruhmu untuk mengkufuri (mengingkari)nya dan menjauhinya. Alloh SWt berfirman:
“Dan sungguh telah kami utus pada setiap umat seorang Rasul untuk mengajak beribadah kepada Alloh dan menjauhi thaghut” (QS. An Nahl: 36)
juga firman Alloh Swt:
“Mereka itu menginginkan untuk berhukum dengan hukum thaghut padahal telah diperintahkan untuk mengingkarinya” (QS. An Nisaa’: 60)
dan Thaghut adalah: Umum mencangkup seluruh berhala-berhala yang disembah selain Alloh dari kalangan syetan, jin dan manusia dengan segala macam bentuk ibadah sedangkan dia ridho.
Dia membantah: Kami tidak menyembah seseorang selain Alloh!!
Aku jawab: Ketaatan kepada syareat (undang-undang) adalah ibadah, Alloh Swt berfirman tentang Ahlul Kitab:
“Mereka mengabil rahib-rahib dan ruhban-ruhban mereka sebagai tuhan selain Alloh” itu disebabkan karena mereka mentaati para rahib dan ruhban dalam pembuatan syareat”…(QS. At Taubah: 31) Alloh berfirman dalam masalah yang sama dari masalah-masalah tasyri’ (pembuatan syareat) yaitu penyembelihan, itu ketika orang-orang musyrik membantah kaum muslimin tentang hukum bangkai, dan mereka mengira bahwa tidak ada perbedaan antara bangkai dengan sembelihan, Alloh berfirman:
“Jika kalian mentaati mereka maka sesungguhnya kalian telah musyrik” (QS. Al An’aam: 121)
Dia berkata: Tidak ada sama sekali dari kami yang mengatakan bahwa bangkai itu sama dengan sembelihan!
Aku jawab: Ya! Memang bisa jadi, tapi kalian dan pemimpin-pemimpin kalian berkata: (Sesungguhnya jual beli itu seperti riba, lalu Alloh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba) (QS. Al Baqarah: 275) maka dari itu pemimpin-pemimpin kalian membolehkan riba sebagaimana membolehkan jual beli dan perdagangan lalu mereka membangun yayasan-yayasan dan gedung-gedung riba yang menjulang tinggi dan membuat berbagai macam undang-undang untuk itu, yang membolehkannya dan menjaganya sebagaimana yang terdapat di dalam undang-undang perdagangan kalian.
Sedangkan perkataanmu bahwa barangsiapa yang mengkafirkan seorang muslim maka dia telah kafir, maka ini bukanlah hadits…. Sedangkan yang hadits adalah “Barang siapa yang berkata kepada saudaranya yang muslim, Hai kafir jika dia seperti itu dan jika tidak maka akan kembali kepada dirinya” dan ada perbedaan diantara kedua kalimat ini.
Sesunguhnya perkataan yang pertama artinya adalah bahwa seorang muslim tidak akan mungkin dapat mengkafirkan orang lain selamanya, dan ini tidak benar, karena sesungguhnya seorang muslim jika dia mengucapkan atau melakukan, atau meyakini sesuatu dari kekufuran maka dia telah kafir. Maka dari itu Alloh mengatakan tentang orang-orang yang dahulunya dalam keadaan muslim pada zaman nabi Saw lalu mereka keluar bersama beliau untuk melakukan peperangan yang besar dalam rangka berjihad di jalan Alloh, Alloh mengatakan tentang mereka setelah mereka melakukan penghinaan terhadap penjagaan Al Qur-aan”
“Janganlah kamu beralasan, sungguh kalian telah kafir setelah kalian beriman”
Dan di dalam kitab fiqih kamu dapatkan satu bab tersendiri yang judulnya “Dan dia seorang muslim yang menjadi kafir setelah keIslamaannya”
Sedangkan hadits yang shahih telah menerangkan jika dia muslim yang mempunyai sifat-sifat kekafiran seperti itu, artinya di dalamnya terdapat kekafiran…maka tidak mengapa bagi orang yang mengatakannya kafir, akan tetapi yang berdosa dan yang dikhawatirkan adalah orang yang mengkafirkan seorang muslim yang tidak melakukan kesyirikan atau kekafiran sama sekali…. Dan kami juga tidak mengkafirkan kaum muslimin akan tetapi kami mengkafirkan orang-orang musyrik dari kalangan penyembah-penyembah thaghut, tentara-tentara dan penolong-penolongnya yang mereka selalu menjaga dan melindungi undang-undang positif serta tidak berlepas diri darinya bahkan memenjarakan pendukung-pendukung syareat dan tauhid juga memerangi mereka karena tauhid mereka…..
Dia berkata: baiklah wahai syaikh! ketika kami menagkap kalian, kalian menolak untuk bersentuhan dengan polisi atau pegawai yaitu karena kami najis begitu??
Aku katakan: Alloh Swt berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang Musyrik itu najis” (QS. At Taubah: 28)
Kemudian Alloh berfirman sebagia penyucian terhadap baitul haram dan menjaga dari kotoran najis orang-orang musyrik “Maka janganlah mereka itu memasuki masjidil haram setelah tahun ini" (QS. At Taubah: 28) ” sedangkan seorang muslim yang bertauhid lebih dimuliakan oleh Alloh daripada ka’bah, yang diyakini najis disini adalah najis secara maknawi bukan secara kasat mata (bentuk dhahirnya) khususnya bagi orang yang mengaku muslim dan melaksanakan beberapa bentuk ibadah yang mengharuskan untuk bersuci dan wudlu’, sedangkan kamu, barangkali jasad (badan)mu bersih dengan apa yang dapat dilihat oleh manusia, akan tetapi jiwa-jiwa kalian tidak seperti itu selama kamu masih dinodai dan dikotori dengan kesyirikan dan tidak melepaskan diri darinya…. Dan kami tidak menolak untuk memulai bersentuhan dengan kalian ketika kalian menagkap kami hanya karena najis atau suci, karena kalian ketika memeriksa kami pasti menyentuh kami, akan tetapi kami menolak hal itu sebatas kemampuan yang dapat kami lakukan, karena kebanyakan kalian itu orang-orang yang sombong dan arogansi, kadang-kadang kami melihat kalian menangkap para nara pidana dengan penuh provokasi seperti domba dan binatang melata dan kami tidak ingin meletakkan kehinaan pada din (agama) kami…. Jika kami diam saja dari apa yang kalian telah lihatnya sekarang ini sebagai penghinaan maka pasti kalian akan semakin berbuat lalim kepada kami dengan yang lebih banyak dari itu sebagaimana sekarang ini, sesungguhnya kalian telah memusuhi kebanyakan para penghuni sebagaimana yang telah kami lihat di penjara-penjara lain dengan memukul mereka dengan kabel dan tongkat, dan kami sebagai penyeru-penyeru dakwah yang agung Alloh telah memuliakan kami dengan tauhid dan sesungguhnya kami dipenjara karena itu, maka kami tidak akan ridha dengan kehinaan walaupun kami dalam keadaan ditahan, dan kami tidak ingin bergaul dengan orang yang datang ke sini dengan melecehkan saudarinya atau selainnya.
Dia berkata: Akan tetapi cara kalian itu sangat kasar, tidak sopan dan tidak baik sedangkan jama’ah si fulan mereka itu orang-orang yang memiliki cara yang baik, mereka menyalami kami dan tersenyum pada kami, untuk itu maka mereka itulah orang-orang yang kami takutkan menjadi radikal disebabkan orang-orang yang mempengaruhi mereka dan dengan cara-cara mereka….. tapi kalian malah lari dari dakwah kalian dengan cara-cara kalian seperti ini dan tanpa memberi salam kepada kami.
Aku katakan: Pertama: Sesungguhnya ketika aku bergaul dengan anda dengan cara seperti ini atau menyeru kalian kepada tauhid bukanlah maksudnya untuk membuat anda menjadi tentaraku atau aku masukkan anda ke dalam satu jamaah atau kelompok – sebagaimana mungkin tujuan-tujuan orang-orang sekarang ini seperti yang anda katakan padaku – akan tetapi tujuan awalku adalah: mengeluarkan anda dari kegelapan syirik kepada cahaya tauhid dan aku menyeru kepada anda yang pertama kali bukan supaya kamu menjadi tentaraku atau bagi kelompok tertentu akan tetapi aku menyeru anda untuk meninggalkan pasukan thaghut dan undang-undang positif dan anda menjadi tentara bagi tauhid dan syareat serta Islam dan keinginanku dengan cara seperti ini juga untuk menampakkan tauhid yang agung ini yang mencangkup baraa’ (berlepas diri) dari syirik dan orang-orangnya – semoga Alloh menjadikanku termasuk dari bagian thoifah dhahirah (yang menampakkan) dan menegakkan din (agama) Alloh yang tidak menghiraukan mereka orang-orang yang ingin menghinakan mereka dan orang-orang yang menyelisihi mereka sehingga datang keputusan Alloh. Maka aku bermuamalah (bergaul) bersama anda dengan muamalah ini, sehingga aku tidak berjabat tangan dengan anda juga tidak memberi salam kepada anda karena sungguh aku telah mengetahui hukum kalian, dan aku jelaskan bagi anda bahwa anda berada diatas kesyirikan dan kekafiran selama anda menolong undang-undang positif dan menghinakan syareat Alloh, dengan begitu aku seru kepada anda untuk meninggalkan apa yang telah anda lakukan dengan menolong kesyirikan dan orang-orang musyrik supaya anda selamat dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, berbeda dengan orang-orang yang menepuk pundak anda dan bertoleransi dengan anda serta murah senyum kepada anda, karena itu adalah menghiasi kebathilan anda dan meneguhkan akan kesyirikan anda, tidakkah kamu melihat siapa yang diantara dua kelompok ini yang sangat ingin kemashlahatan bagi anda??
Demi Alloh sesungguhnya kami sangat menginginkan anda mendapatkan kebaikan, dan kami sangat ingin kemashlahatan bagi negara bahkan kemashlahatan pemimpin anda yang anda taati dan anda lindungi melebihi apa yang anda inginkan hai orang-orang yang menjaga undang-undang positif dan sistemnya.
Dia bertanya: Bagaimana?
Aku katakan: Sesungguhnya permisalanku dan permisalan anda serta permisalan kondisi negara ini serta para penguasanya – seperti kereta api yang memindahkan kekuasaan anda dan sistemnya serta orang-orang yang menyebarkan dan membelanya …. Lalu bergerak beserta di dalamnya diatas rel dengan kecepatan tinggi, padahal rel ini menuju jurang yang sangat dalam di dalam dasar jahannam – Na’uudzubillahi min dzaalik – sedangkan aku dan orang-orang sepertiku dari kalangan penyeru tauhid, kami berhenti di depan kereta ini dan kami berusaha mencegahnya beserta orang-orang yang ada di dalamnya dari kejatuhan menuju jurang itu, kami berusaha menghentikannya dan menyeru mereka, jauhilah dari membuat-buat syareat untuk menandingi syareat Alloh, jauhilah kalian dari kesyirikan kepada Alloh…. Tinggalkan undang-undang positif, haramkanlah riba, jauhilah zina, dan beragamalah kalian dengan agama yang benar sedangkan anda dan orang yang semisal dengan anda termasuk tentara-tentara thaghut dan undang-undang positif lalu apa yang akan kalian lakukan???
Dia berkata: Kami akan menambah bahan bakar di kereta api itu supaya dapat memotong dan menginjak-injak anda dan orang-orang yang semisal dengan anda yang berdiri didepan kereta api!!!
Aku jawab: Ya!!! Dan memang itulah kenyataanmu! Kalian membelanya supaya kamu dapat mencincang dan supaya kamu menolak dakwah kami serta melupakan peringatan-peringatan kami namun bersamaan dengan itu disana ada jurang neraka Hawiyah yang sangat dalam… oleh karena itu kami sebenarnya yang lebih menginginkan kemashlahatan bagi negara dan penduduknya, maka aku berusaha mengerahkan hidupku dan umurku supaya dapat mengangkat anda dari kesyirikan dan neraka, sedangkan kalian membalas jasa kami dan orang-orang seperti kami dalam menyeru akan hal itu dengan penjara, penyiksaan dan penindasan.
Kemudian setelah itu kamu datang untuk memberi komentar tentang cara berdakwah kepada Alloh…….
Maka bertaubatlah kepada Alloh dan tinggalkanlah pertolonganmu kepada kesyirikan dan undang-undang positif, sebelum kamu berbicara tentang cara dan cabang-cabang lainnya….
Label: tauhid
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda